BONUS ANGPAO UNTUK SETIAP MEMBER BARU SEBESAR RP 15.000,- | BONUS ANGPAO HARIAN 5% UNTUK SEMUA MEMBER | BONUS REFERRAL UP TO 50 % JOIN US NOW : KARTUGILA.NET
berbagai informasi trik dan tips

PROMO SPECIAL NATAL DAN TAHUN BARU 2018

Nikmati Bonus New Member dan Cashback

1 ID UNTUK SEMUA GAME SPORT, CASINO, POKER, TOGEL

Mari Bergabung Bersama Kami dan Nikmati Berbagai Promo dan Hadiah Menarik

MixBola Adalah Agen Judi Terpecaya dan Terbesar

Bonus Deposit Pertama dan Turn over Mingguan

Mainkan 6 Game Dalam 1 Website

Poker, q-kick, ceme, capsa, live poker, ceme keliling

MINIMAL DEPOSIT TERKECIL DAN PROSES KILAT

Poker Terpecaya dan Terbesar di Indonesia Dengan Pelayanan Terbaik

Thursday, July 27, 2017

Polri: Kami Ingin Kasus Novel Segera Terungkap



Inspektur Pengawas Umum (Irwasum) Polri Komjen Dwi Priyatno mengatakan, Polri sudah bekerja dengan maksimal untuk mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

Pernyataan ini disampaikannya menanggapi pernyataan Novel yang pesimistis kasusnya bisa diusut Polri secara tuntas.

"Ya wajar kalau Beliau menyampaikan seperti itu, tapi kami optimal. Kami ingin kasus ini segera terungkap, tapi memang kami punya kendala," ujar Dwi, dalam jumpa pers bersama KPK, Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2017).

Menurut Dwi, kejahatan bisa dilakukan secara sempurna atau tidak sempurna.

Kejahatan yang dilakukan secara sempurna sulit diungkap, karena pelaku benar-benar memikirkan secara detil dan rinci setiap tahapan yang dilakukan.

"Bagaimana dia (pelaku) menghindari atau menghilangkan barang bukti yang awal, betul-betul direncanakan," kata Dwi.

Sementara, terkait dugaan adanya oknum polisi yang turut terlibat dalam kasus tersebut, Dwi mengatakan, pernyataan soal itu seharusnya didukung dengan bukti atau fakta.

Polri akan mengonfrimasi dugaan tersebut.

"Kami tidak bisa hanya menduga saja. Orang yang menjadi tersangka saja ada asas praduga tak bersalah dan disesuaikan dengan fakta hukum," kata Dwi.


Ia memastikan, proses hukum juga berlaku bagi aparat polisi yang terbukti terlibat.

"Selama ini seperti itu. Juga ada beberapa kasus yang kami tangani, kami sampaikan kepada pimpinan, kemudian ditindaklanjuti. Tapi sampai sekarang, berkaitan dengan hal ini yang sifatnya menduga-menduga belum ada faktanya untuk mengarah kepada seseorang," kata Dwi.

Novel disiram cairan yang diduga air keras oleh orang tak dikenal di dekat Masjid Jami Al Ihsan usai melaksanakan salat Subuh pada Selasa (11/4/2017).

Namun, hingga saat ini, Kepolisian belum berhasil mengungkap kasus tersebut.

Novel yakin para penyidik punya kemampuan untuk mengungkap kasus dalam waktu dekat.

Hanya saja, ia meragukan keberanian para penyidik untuk menuntaskan kasus itu.

"Saya cukup bisa sebut Polri tidak akan berani mengungkap. Mungkin begini, ayo kita lihat apakah ke depan akan diungkap. Saya yakin sekali tidak akan diungkap," ujar Novel dalam wawancara bersama Mata Najwa di Metro TV, Rabu (26/7/2017) malam.



Menurut Novel, upaya teror kepada penyidik merupakan tindakan yang terencana matang.

Novel menduga ada keterlibatan oknum polisi dalam kasus ini.

Ia pun menyampaikannya kepada perwira Polri yang sempat bertemu dengannya.

Novel meminta agar penanganan kasus ini dilakukan secara serius. Namun, sudah lebih dari tiga bulan kasus ini tak terungkap.

Novel membandingkan demgan pengungkapan kasus teroris yang bisa lebih cepat.

Ia mengaku mengenal penyidik-penyidik yang menangani kasusnya di Polda Metro Jaya dan tak meragukan kemampuannya.


Oleh karena itu, Novel menilai, pengungkapan kasus ini bukan soal kemampuan, tapi kemauan.

Wednesday, July 26, 2017

Tidak Ada Lagi Toleransi terhadap Praktik Korupsi Alutsista

Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas yang membahas alat utama sistem persenjataan ( alutsista) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/7/2017).

Saat membuka rapat, Jokowi menegaskan bahwa setiap pengadaan alutsista harus mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas.

"Saya ingin dalam pengadaan alutsista ini memperlihatkan prinsip-prinsip transparansi dan prinsip-prinsip akuntabilitas," ujar Jokowi.

Jokowi menegaskan, tidak boleh ada lagi praktik korupsi di dalam pengadaan alutsista.

"Tidak ada lagi toleransi terhadap praktik-praktik korupsi dan mark up," kata Jokowi.

"Saya peringatkan juga, alutsista ini dibeli dari uang rakyat untuk digunakan TNI dan untuk melindungi rakyat, bangsa dan negara dari ancaman yang ada," ujar dia.


Hadir dalam rapat terbatas, antara lain Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala Badan Intelejen Negara Budi Gunawan.

Sunday, July 23, 2017

Timnas Indonesia Gagal Lolos ke Piala Asia U-23 2018

http://www.kartuhoki.com/ref.php?ref=TEAMHOKI
Tim nasional U-22 Indonesia bermain imbang tanpa gol dengan Thailand pada laga ketiga Grup H Kualifikasi Piala Asia U-23 2018, Minggu (23/7/2017). Hasil ini membuat Indonesia gagal lolos ke Piala Asia U-23 2018.

Indonesia finis di peringat ketiga Grup H dengan mengoleksi empat poin. Sementara Thailand menjadi runner-up dengan poin lima. Juara grup jadi miliki Malaysia setelah mereka mengoleksi enam poin.

Pelatih Luis Milla tidak menurunkan striker murni. Dia memainkan trio Septian David Maulana, Febri Hariyadi, dan Yabes Roni.

Laga sempat berlangsung menarik sejak awal laga. Namun sejak menit ke-5, kedua tim gagal mengeluarkan permainan terbaik. Stadion Nasional diguyur hujan lebat.

Kedua tim harus bermain di lapangan yang tergenang air hujan di banyak sisi. Pemain menjadi kesulitan menggulirkan bola.

Beberapa kali, bola harus terhenti bergulir karena genangan air.

http://www.kartuhoki.com/ref.php?ref=TEAMHOKI

Kondisi lapangan yang jelek jelas merugikan terutama buat Indonesia. Evan Dimas dan kawan-kawan membutuhkan kemenangan untuk lolos ke putaran final sebagai salah satu runner-up terbaik.

Sementara itu, Thailand lebih diuntungkan jika hasil akhir imbang. Tim tuan rumah akan menjadi runner-up untuk lolos ke putaran final.

http://www.kartuhoki.com/ref.php?ref=TEAMHOKI

 Selepas jeda, pelatih Indonesia Luis Milla memasukan Marinus Wanewar. Penyerang Persipura Jayapura tersebut menggantikan David Maulana pada menit ke-52.

Marinus menciptakan peluang saat memberikan bola kepada Yabes Roni yang bergerak masuk ke dalam kotak penalti pada menit ke-62. Yabes lalu memberikan umpan kepada Osvaldo Haay.

Osvaldo lalu melepaskan tembakan dengan menggunakan kaki kirinya tetapi bola masih melenceng.

Yabes lalu digantikan Saddil Ramdani pada menit ke-72.

Pada menit ke-86, Osvaldo dengan kecepatannya merangsek ke dalam kotak penalti lawan. Namun, bola hasil sepakan Osvaldo masih melenceng.

Setelah itu, Indonesia menguasai laga. Namun, tak ada gol yang mampu diciptakan Evan Dimas dan kawan-kawan. Alhasil, Indonesia harus menutup laga dengan skor 0-0.

http://www.kartuhoki.com/ref.php?ref=TEAMHOKI

Saturday, July 22, 2017

Untuk Kali Ketiga, Vietnam Juara Piala AFF U-15


Timnas U-16 Vietnam menjuarai Piala AFF U-15 untuk kali ketiga setelah mengalahkan tuan rumah Thailand lewat adu penalti di di Stadion Chonburi, Sabtu (22/7/2017).

Timnas U-16 Vietnam menang 4-2 melalui adu penalti. Adapun laga berdurasi dua kali 40 menit berakhir dengan skor 0-0.

Yang menarik, partai final ini dipimpin oleh wasit berlisensi FIFA asal Indonesia, Oki Dwi Putra.

Kedua tim sebetulnya bermain dalam tempo tinggi dan mampu menghasilkan beberapa peluang.

Namun, mereka punya pekerjaan rumah dalam hal penyelesaian akhir hingga tak satu pun gol tercipta di fase waktu normal.

Pada babak adu penalti, empat penendang pertama Vietnam berhasil menunaikan tugas dengan baik. Sementara itu, dua dari empat penendang Thailand digagalkan kiper lawan.

Dengan pencapaian tersebut, Vietnam menjadi pengumpul gelar terbanyak Piala AFF U-15. Bersama Thailand, keduanya telah menjuarai ajang tahunan tersebut sebanyak tiga kali.

Sebelum itu, Vietnam meraih titel pentas ini pada edisi 2006 dan 2010, sementara Thailand pada 2007, 2011, dan 2015. (Segaf Abdullah)


Maknyuss dan "Cap Ayam Jago" Bantah Pakai Beras IR64

 PT Indo Beras Unggul (IBU) membantah bahwa perusahaannya melakukan kecurangan menjual produk beras premium ke pasar dengan kandungan beras bersubsidi atau varietas IR64.

"Kami tidak gunakan beras berubsidi, atau raskin untuk produksi kami. Kami membeli gabah dari petani. Gabah umum yang dihasilkan kelompok tani di sekitar pabrik kami. Ini umum dilakukan para pengusaha," kata juru bicara PT IBU, Jo Tjong Seng di Jakarta, Sabtu (22/7/2017).

Beras yang diproduksi perusahaannya juga sesuai dengan deskripsi mutu Standar Nasional Indonesia (SNI) yang sertifikasinya didapat dari Badan Standardisasi Nasional (BSN).

"Diskripsi mutu yang dikeluarkan SNI berdasarkan parameter visual. Bukan pada jenis atau varietas berasnya. Kami dapat SNI melalui laboratorium yang terakreditasi. Jadi deskripsi mutu sesuai SNI nomor 6128-2008," ujar pria yang akrab disapa Asen itu.

Termasuk juga, kandungan nilai gizi dan angka kecukupan gizi (AKG) yang terkandung dalam berasnya tersebut sesuai dengan yang disyaratkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Nilai kandungan gizi dan AKG yang dicantumkan sejalan dengan hasil laboratorium yang terakreditasi saat ini. Beda angka, tapi masih masuk standar toleransi," tambah dia.


Karena itu pihaknya menegaskan, bahwa produk beras yang dijual perusahaannya ke pasaran adalah beras premium, bukan seperti yang dituduhkan.

"Kami jual beras dengan deskripsi mutu premium sesuai SNI, bukan varietas. IR64 bisa jadi beras medium, bisa jadi premium. SNI bicara soal parameter fisik," tutup dia.

Sebagaimana diketahui, Gudang beras PT IBU di Jalan Rengas kilometer 60 Karangsambung, Kedungwaringan, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/7/2017) petang, digerebek polisi.

Penggerebekan dilakukan terkait dugaan manipulasi kandungan harga beras. Anak usaha dari PT Tiga Pilar Sejahtera tersebut diduga telah mengubah gabah jenis IR64 yang dibeli seharga Rp4.900 dari petani dan menjadi beras bermerek.

Gabah itu diproduksi menjadi dua merek beras dengan harga jual berbeda, yakni 'Maknyuss' seharga Rp13.700 per kilogram dan 'Cap Ayam Jago' seharga Rp20.400 per kilogram.

Kedua harga itu jauh dari yang ditetapkan pemerintah yakni Rp9.000 per kilogram dan berpotensi mematikan pelaku usaha lain.

Dalam gudang berkapasitas 2.000 ton itu, polisi menyita 1.100 ton beras siap edar. Beras tersebut dilabeli dengan berbagai merk, antara lain Ayam Jago, Maknyuss, Pandan Wangi, dan Rojo Lele.

Tuesday, July 18, 2017

40 Menit Tanpa Detak Jantung Prin ini Hidup Kembali


Seorang pria di North Carolina, Amerika Serikat (AS), berhasil diselamatkan oleh polisi walau jantungnya telah berhenti berdetak selama sekitar 40 menit.

John Ogburn, pria berusia 26 tahun itu, menderita serangan jantung ketika sedang bekerja dengan komputer jinjingnya di rumahnya di Charlotte pada 26 Juni 2017.

Dua polisi yang segera tiba di rumahnya hanya sekitar satu menit setelah telepon panggilan darurat memberikan bantuan CPR, dengan menekan dada dan sesekali memberi bantuan pernafasan mulut ke mulut, kepada ayah tiga orang anak tersebut.

Secara bergantian, Lawrence Guiler dan Nikolina Bajic terus berupaya untuk menyadarkan dia kembali selama sekitar 42 menit sampai akhirnya jantungnya kembali berdetak, seperti dilaporkan BBC, Selasa (18/7/2017).

Setelah Ogburn dibawa ke rumah sakit, dokter kemudian secara sengaja membuat dia dalam keadaan koma untuk membantu pemulihannya selama sepekan.

Dia diminta untuk tidak mengemudi selama enam bulan dan kembali untuk bekerja secara perlahan-lahan.


Nyeri dada

Ogburn kini merasa sudah sepenuhnya sehat, kecuali dadanya yang masih terasa sakit.

"Tingkat energi saya belum pada seperti yang sebelumnya, tetapi itu mungkin karena rutinitas saya sedikit berubah," katanya kepada BBC.

"Kombinasi dari (tekanan di dada dan internal defibrillator yang ditaruh di dadanya) membuat agak sakit, tapi cuma itulah keluhan saya dan saya dalam kedaaan baik," tambahnya.

Tidak lupa dia mengucapkan terima kasih kepada dua polisi yang menyelamatkan nyawanya.

"Dalam jangka waktu tertentu, mereka mungkin sudah akan menghentikannya tapi tidak, mereka terus melakukannya untuk menyelamatkan saya, dan saya amat bersyukur dan berterima kasih kepada mereka."




CPR yang tepat

Dr Michael Kurz, asisten profesor kedokteran di Universitta Alabama, mengatakan, "Bukti mengatakan kepada kita bahwa setiap menit jantung berhenti dan tidak dilakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) secara baik, maka penurunan 10 untuk selamat."

Kasus John Ogburn di North Carolina memperlihatkan betapa pentingnya CPR dalam 'jendela waktu keselamatan'.

Melakukan CPR yang tepat dengan segera bisa meningkatkan peluang untuk selamat sampai dua atau tiga kali.

Sebagian besar karyawan di Amerika Serikat tidak dilatih untuk menanangani darurat jantung, dan hal itu perlu diubah.



Lebih dari 350.000 serangan jantung di luar rumah sakit terjadi di AS setiap tahunnya dan 90 korban meninggal karena tidak ada penanganan darurat jantung.

Hanya 46 dari penderita serangan jantung di luar rumah sakit yang menerima bantuan darurat jantung sebelum petugas kesehatan profesional tiba.

Thursday, July 6, 2017

Mengapa Pemeriksaan di Bandara Menjengkelkan?

http://www.kartuhoki.com/ref.php?ref=TEAMHOKI


Kini tengah hangat diberitakan tentang ibu-ibu, konon isteri pejabat, yang menempeleng petugas di bandara saat melewati pemeriksaan masuk terminal keberangkatan pesawat.

Hanya berselang beberapa saat saja, ponsel saya "hang" dengan demikian banyak masuk "call", dan juga WA (whatsapp) yang ingin mendengar komentar saya tentang hal tersebut.

Hal yang biasa, selama lebih dari 10 tahun belakangan ini bila ada kejadian apapun di dunia penerbangan, terlebih bila terjadi kecelakaan, maka saya "sepertinya" dikirimi berita sms (short message service) dan atau WA pada menit-menit pertama.

Diikuti kemudian dengan bertubi-tubi pertanyaan berkait dengan hal tersebut.

Belakangan ini sudah agak banyak orang lain yang telah memiliki kepedulian terhadap dunia penerbangan kita.

Jadi saya pikir cukup saya memonitor saja dan memberikan saran langsung kepada teman-teman yang memiliki kompetensi untuk sekadar berkontribusi dalam paket pemecahan masalah kita bersama.

Saya merasa sudah cukup berbagi dalam dunia penerbangan kita selama ini. Bila ada yang penting saja saya menghubungi teman-teman yang bergelut didunia aviasi yang kita cintai ini.

Kembali pada kejadian yang dialami petugas Aviation Security Bandara pada hari kemarin itu, karena saya tidak memiliki data yang lengkap tentang kejadiannya, agak sulit juga saya untuk dapat memberikan komentar.

Dalam kesempatan ini saya tergerak untuk sekadar berbagi pada semua pihak yang telah menghubungi untuk memperoleh tanggapan saya tentang kejadian tersebut.

http://www.kartuhoki.com/ref.php?ref=TEAMHOKI


Disiplin tanpa syarat

Dunia penerbangan adalah sebuah lingkungan yang sangat erat berhubungan dengan produk dari teknologi mutakhir.

Hal itu menyebabkan semua orang yang bergiat dalam lingkungan yang "hi-tech" dituntut untuk memiliki disiplin yang tinggi terlebih dahulu.

Disiplin dibutuhkan dengan tanpa syarat. Kenapa? Karena semua yang berhubungan dengan teknologi terutama teknologi mutakhir harus secara ketat mengikuti aturan main yang memagarinya dengan sangat ketat.

Diabaikan sedikit saja aturan, ketentuan, regulasi, prosedur dan atau tatacara dalam beraktivitas, maka itu berarti membuka pintu untuk terjadinya kecelakaan.

Itu pula sebabnya dalam dunia penerbangan dikenal sebagai dunia yang diawasi dengan ketat oleh para inspektor penerbangan

http://www.kartuhoki.com/ref.php?ref=TEAMHOKI


Demi keselamatan

Dunia penerbangan memang sebuah dunia yang sangat hitam putih dalam konteks mematuhi aturan, ketentuan dan atau regulasi yang diberlakukan.

Nah, dalam konteks inilah maka penerapan dari aturan-aturan yang ada secara otomatis membuat para pengguna jasa angkutan udara menjadi merasa "tidak-nyaman".

Padahal sebenarnya, ketidak-nyamanan yang terjadi itu justru bertujuan untuk keselamatan penerbangan. Sasaran utamanya adalah keselamatan dari para pengguna jasa angkutan udara sendiri. Pemahaman ini seringkali kurang dimengerti oleh para penumpang.

Dari sudut pandang penumpang, biasanya selalu muncul sikap tidak senang bila diperlakukan sebagai orang yang dicurigai membawa barang-barang yang dilarang.

Saya kan naik pesawat ini "bayar", kenapa harus diperlakukan sebagai orang yang dicurigai membawa barang-barang berbahaya atau dilarang?

Saya kan sudah sering bepergian naik pesawat, bukan pertama kali ini saja. Saya kan sering keluar negeri.

Saya tau kok aturan bepergian dengan pesawat terbang. Harusnya kan bisa dilihat siapa-siapa penumpang yang patut dicurigai atau tidak, dan beragam pandangan lainnya.

Secara psikologis, para penumpang memang akan selalu ingin buru-buru untuk cepat naik pesawat dan sampai di tujuan.

Pada saat yang bersamaan semua petugas dalam bisnis penerbangan terikat ketat dengan "time-schedule" agar setiap penerbangan dapat berlangsung "on-time".

Tidak tersedia waktu yang cukup untuk beramah tamah dan atau berbasa-basi dalam menjalankan tugas.

Pada titik inilah bertemu dua kepentingan yang sangat jauh berbeda dan cenderung berlawanan antara penumpang pesawat terbang dengan petugas pengawal keamanan dan keselamatan penerbangan.

http://www.kartuhoki.com/ref.php?ref=TEAMHOKI

Sejak peristiwa 911

Bila kita ingin mencermati permasalahan ini dengan kepala dingin, maka insiden sejenis ini berpotensi terulang di masa mendatang.

Kita tahu peristiwa samacam itu bukan yang pertama. Pemeriksaan penumpang pesawat terbang sangat tidak "disukai" oleh kebanyakan penumpang. Pemerikasaan kerap dirasa sebagai sangat berlebihan dilakukan dan mengganggu kenyamanan.

Pemeriksaan penumpang yang "super-ketat" bermula dari kerap terjadinya pembajakan pesawat terbang oleh kelompok teroris.

Titik puncak dari sikap untuk mewaspadai teror di udara mengalir deras sejak terjadinya peristiwa 911 yang memakan korban ribuan nyawa dari orang-orang yang tidak berdosa.

Sejak peristiwa 911 di tahun 2001 seluruh pola pemeriksaan keamanan dan keselamatan terbang terutama dalam kegiatan penerbangan sipil komersial berubah secara drastis.

Ketakutan orang akan berulangnya peritiwa 911 telah menjadikan tata cara prosedur pemeriksaan barang dan orang pengguna jasa angkutan udara menjadi "super-ketat" dan bahkan terasa berlebihan.

Bepergian dengan penerbangan sipil komersial di seantero dunia, terutama di atau ke Amerika dan Eropa ditahun-tahun awal 2000-an menjadi amat sangat tidak menyenangkan.

Antrean panjang di hampir semua bandara internasional terjadi di mana-mana terutama untuk tujuan Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.

Hampir semua rute internasional mengalami delay yang sangat menjengkelkan karena lamanya urusan pemeriksaan barang dan penumpang yang cenderung bertele-tele dan sangat tidak bersahabat.

Itulah yang terjadi.

Dengan berjalannya waktu mekanisme yang sangat menjengkelkan pasca 911 kini sudah jauh berkurang. Akan tetapi tetap saja proses "security-check" di bandara terlebih di bandara international memang sudah telanjur berpola seperti itu.

Pemeriksaan melalui "Xray-Gate" yang mengharuskan orang buka sabuk, buka jam tangan dan bahkan buka sepatu sangat sulit dapat dipahami dengan baik oleh para penumpang. Terlebih ada airport yang memang mengharuskan seketat itu tetapi ada juga yang tidak seperti itu.

http://www.kartuhoki.com/ref.php?ref=TEAMHOKI

Mengapa hal itu harus dilakukan?

Penjelasan mengenai hal ini harus diakui memang hampir dapat dikatakan tidak ada. Di balik semua ketidaknyamanan yang kita alami sebagai penumpang selama ini, syukur alhamdulillah, kejadian 911 memang tidak terulang kembali.

Idealnya, para penumpang dapat memahami bahwa seluruh proses yang dirasa tidak nyaman tersebut terkait dengan keselamatan terbang. Di balik ketatnya pemeriksaan, tujuan utama sebenarnya adalah menjamin keselamatan para penumpang.

Di pihak lain, para profesional penyelenggara keamanan penerbangan dituntut pula untuk bersikap dan bertindak secara proporsional dalam menjalankan tugas di tengah keterbatasan waktu yang tersedia.

Dalam konteks ini, kita berharap sikap saling menghargai antara para pengguna jasa angkutan udara dan pihak penanggungjawab keselamatan dan keamanan terbang dapat terbangun dengan baik.

Selama kita mau untuk saling menghargai satu sama lain maka tidak akan ada kejadian apapun yang tidak menyenangkan, apalagi kejadian yang "menjengkelkan".

Saya ingin menutup uraian ini dengan mengutip apa yang pernah dikatakan oleh Albert Einstein:

“I speak to everyone in the same way, whether he is the garbage man or the president of the university.”